nmap
(dalam paket dengan nama yang sama) akan mengidentifikasi secara cepat layanan Internet yang diwadahi oleh suatu mesin yang terhubung jaringan tanpa perlu masuk ke dalamnya. Panggil saja perintah berikut pada mesin lain yang terhubung pada jaringan yang sama:
$
nmap mirwiz
Starting Nmap 7.80 ( https://nmap.org ) at 2021-04-29 14:41 CEST Nmap scan report for mirwiz (192.168.1.104) Host is up (0.00062s latency). Not shown: 992 closed ports PORT STATE SERVICE 22/tcp open ssh 25/tcp open smtp 80/tcp open http 111/tcp open rpcbind 139/tcp open netbios-ssn 445/tcp open microsoft-ds 5666/tcp open nrpe 9999/tcp open abyss Nmap done: 1 IP address (1 host up) scanned in 0.06 seconds
ps auxw
displays a list of all processes with their user identity. By checking this information against the output of the who
or w
commands, which give a list of logged in users, it is possible to identify rogue or undeclared servers or programs running in the background. Looking at crontabs
(tables listing automatic actions scheduled by users) will often provide interesting information on functions fulfilled by the server (a complete explanation of cron
is available in Bagian 9.7, “Menjadwalkan Tugas dengan cron
dan atd
”).
/etc/
, tetap mungkin juga terletak di sub-direktori /usr/local/
. Ini yang terjadi bila program telah dipasang dari sumber, bukan dari paket. Dalam beberapa kasus, ini mungkin juga dapat ditemukan di bawah /opt/
.
/etc/debian_version
, yang biasanya berisi nomor versi sistem Debian yang terinstall (bagian dari paket base-files). Jika menunjukkan codename/sid
, itu berarti sistem telah diperbarui dengan paket dari distribusi pengembangan (entah itu testing atau unstable).
apt-show-versions
(dari paket Debian dengan nama sama) periksa daftar paket terinstall dan identifikasi versi yang tersedia. aptitude
juga dapat digunakan untuk tugas ini, walaupun dengan cara yang kurang semantik.
/etc/apt/sources.list
(dan direktori /etc/apt/sources.list.d/
) akan menampilkan dari mana paket Debian terinstall. Jika ada beberapa nampak dari sumber yang tak diketahui, administrator mungkin memilih untuk menginstall ulang sepenuhnya sistem komputer untuk mengoptimalkan kompabilitas dengan perangkat lunak yang disediakan oleh Debian.
sources.list
file is often a good indicator: the majority of administrators keep, at least in comments, the list of APT sources that were previously used. But you should not forget that sources used in the past might have been deleted, and that some random packages grabbed on the Internet might have been manually installed (with the help of the dpkg
command). In this case, the machine is misleading in its appearance of being a “standard” Debian system. This is why you should pay attention to any indication that will give away the presence of external packages (appearance of deb
files in unusual directories, package version numbers with a special suffix indicating that it originated from outside the Debian project, such as ubuntu
or lmde
, etc.).
/usr/local/
, yang tujuannya memang berisi program yang dicompile dan diinstall secara manual. Mendaftar perangkat lunak terinstall dengan cara ini adalah instruktif, karena ini menimbulkan pertanyaan pada alasan mengapa tidak menggunakan paket Debian yang sesuai, jika paket tersebut ada.
Tabel 3.1. Sistem operasi dan arsitektur yang sesuai
Sistem Operasi | Arsitektur |
---|---|
DEC Unix (OSF/1) | alpha, mipsel |
HP Unix | ia64, hppa |
IBM AIX | powerpc |
Irix | mips |
OS X | amd64, powerpc, i386 |
z/OS, MVS | s390x, s390 |
Solaris, SunOS | sparc, i386, m68k |
Ultrix | mips |
VMS | alpha |
Windows 95/98/ME | i386 |
Windows NT/2000 | i386, alpha, ia64, mipsel |
Windows XP / Windows Server 2008 | i386, amd64, ia64 |
Windows RT | armel, armhf, arm64 |
Windows Vista / Windows 7-8-10 | i386, amd64 |