13.5. Peramban Web

Epiphany, peramban web di keluarga GNOME menggunakan mesin tampilan WebKit yang dikembangkan oleh Apple untuk peramban Safari. Paket yang relevan adalah epiphany-browser.

Konqueror, available in the konqueror package, is KDE's web browser (but can also assume the role of a file manager). It uses the KDE-specific KHTML rendering engine; KHTML is an excellent engine, as witnessed by the fact that Apple's WebKit is based on KHTML. KDE also has a newer browser called Falkon, available in the falkon package. It uses the QtWebEngine.

Users not satisfied by any of the above can use Firefox. This browser, available in the firefox-esr package, uses the Mozilla project's Gecko renderer, with a thin and extensible interface on top.

Gambar 13.11. Peramban web Firefox

KOSAKATA Firefox ESR

Mozilla memiliki siklus rilis yang sangat cepat untuk Firefox. Rilis baru diterbitkan setiap enam hingga delapan minggu dan hanya versi terbaru yang didukung untuk masalah keamanan. Ini tidak cocok dengan semua jenis pengguna sehingga, setiap 10 siklus, mereka mempromosikan salah satu rilis mereka ke Extended Support Release (ESR) yang akan mendapatkan pembaruan keamanan (dan tidak ada perubahan fungsional) selama 10 siklus berikutnya (yang mencakup sedikit lebih dari setahun).

Debian memiliki kedua versi paket. ESR, dalam paket firefox-esr, digunakan secara default karena ini adalah satu-satunya versi yang cocok untuk Debian Stable dengan periode dukungannya yang lama (dan bahkan di sana Debian harus mengupgrade dari satu rilis ESR ke yang berikutnya untuk beberapa kali selama siklus hidup Debian Stable). Firefox biasa tersedia dalam paket firefox tetapi hanya tersedia untuk pengguna Debian Unstable.

KULTUR Iceweasel, Firefox, dan yang lain

Sebelum Debian Stretch, Firefox dan Thunderbird hilang. Paket iceweasel berisi Iceweasel, yang pada dasarnya adalah Firefox dengan nama lain.

Alasan di balik penggantian nama ini adalah akibat dari aturan penggunaan yang diberlakukan oleh Mozilla Foundation di merek dagang terdaftar Firefox™: perangkat lunak apapun yang bernama Firefox harus menggunakan logo dan ikon Firefox resmi. Namun, karena unsur-unsur ini tidak dirilis dengan lisensi bebas, Debian tidak dapat mendistribusikannya di bagian main. Alih-alih memindahkan keseluruhan peramban ke non-free, pengelola paket memilih untuk menggunakan nama yang berbeda.

Untuk alasan sejenis, klien surel Thunderbird™ diubah namanya menjadi Icedove dengan cara serupa.

Saat ini, logo dan ikon didistribusikan di bawah lisensi perangkat lunak bebas dan Mozilla mengakui bahwa perubahan yang dibuat oleh proyek Debian menghormati lisensi merek dagang mereka sehingga Debian kembali dapat mengirimkan aplikasi Mozilla dengan nama resmi mereka.

KULTUR Mozilla

Netscape Navigator adalah peramban standar ketika web mulai mencapai massa, tapi kehilangan pijakan ketika Microsoft menggabungkan Internet Explorer dengan Windows dan menandatangani kontrak dengan para pabrikan komputer yang melarang mereka melakukan pra-instalasi Netscape Navigator. Menghadapi kegagalan ini, Netscape (perusahaan) memutuskan untuk “membebaskan” kode sumbernya, dengan melepaskannya di bawah lisensi bebas, untuk memberikan sebuah kehidupan kedua. Ini adalah permulaan proyek Mozilla. Setelah bertahun-tahun pengembangan, hasilnya lebih dari memuaskan: proyek Mozilla melahirkan mesin perenderan HTML (disebut Gecko) yang merupakan salah satu dari yang paling patuh standar. Mesin perenderan ini khususnya digunakan oleh peramban Mozilla Firefox, yang merupakan salah satu peramban utama.

Terakhir, Debian juga mempunyai peramban web Chromium (tersedia dalam paket chromium). Peramban ini dikembangkan oleh Google dan telah menjadi peramban paling populer hanya dalam beberapa tahun. Tujuan jelasnya adalah untuk membuat layanan web lebih menarik, baik dengan mengoptimalkan kinerja peramban dan dengan meningkatkan keamanan pengguna. Kode bebas yang mentenagai Chromium juga digunakan oleh versi proprietari yang disebut Google Chrome™.